Teknologi komputasi termutakhir untuk kalangan korporasi, seperti cloud computing dan virtualisasi, banyak digunakan di perusahaan. Salah satu tujuan pengimplementasian teknologi tersebut adalah untuk menghemat biaya.
Namun, adopsi komputasi awan, misalnya, tak menjamin sebuah perusahaan dapat menghemat biaya investasi infrastruktur TI.
Hal ini terbukti dari 55% enterprise yang mengimplementasikan cloud computing, virtualisasi, mobility, dan teknologi lain yang sebenarnya yang bertujuan menghemat biaya, justru merasakan biaya semakin meningkat.
Sementara, 41% merasakan waktu implementasi menjadi lebih lama, dan 28% merasakan kebutuhan power dan cooling-nya meningkat.
Hanya 15% enterprise yang benar-benar merasa sukses merasakan keuntungan implementasi cloud, sementara sisanya merugi.
Hal ini diungkap oleh Harry Surjanto (Presiden Direktur CTI Group), pada acara Virtus Showcase 2013, Rabu (10/4/2013) di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta.
“Virtus Showcase merupakan salah satu inisiatif kami untuk memfasilitasi enterprise mempertajam pengetahuan teknologi mereka secara lengkap mulai dari perencanaan hingga pengelolaan” tambah Harry,
Dalam acara ini, peserta dapat mempelajari bagaimana produk dari vendor-vendor TI terkemuka seperti EMC, Red Hat, Thales, Ruckus, Huawei, Double Take, Check Point hingga VMware mengemas layanan dukungan teknis Virtus menjadi sebuah solusi TI yang memungkinkan enterprise lebih mudah membangun, mengelola serta menjamin keamanan data center.
Virtus Showcase menghadirkan Sudev Bangah, Associate Director & Head of Operations IDC Indonesia, sebagai keynote speaker yang menyajikan data dan studi terbaru tentang kesuksesan perusahaan menjadikan teknologi sebagai ujung tombak perusahaan.
Virtus Showcase juga menghadirkan sesi “CIO Sharing”. Di sesi ini, Richard Anthony (CIO PT. Gunung Sewu Kencana), Erison Oktavian (CIO MNC Group), serta Wisnu Wardana (CIO Bank BJB) berbagi pengalaman dalam melakukan transformasi data center untuk menunjang performa perusahaan secara tepat.
Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2013/04/12/15480715/Komputasi.Awan.Tak.Jamin.Perusahaan.Bisa.Hemat dan Editor: Reza Wahyudi