Kode program (source code) untuk MS DOS 1.1 dan 2.0 tersedia di situs Computer History Museum dan bisa diunduh secara gratis. Sementara itu, Microsoft Word for Windows 1.1a dipublikasikan dengan lisensi non-komersial, yang melarang pengguna menyebarkannya kembali di internet.
Roy Levin, seorang programer di Microsoft dan Direktur Microsoft Research mengatakan, langkah Microsoft dalam memublikasikan MS-DOS dan Word for Windows tersebut seolah ingin menunjukkan kepada dunia bahwa sesuatu yang besar dimulai dari hal yang kecil.
"Luar biasa rasanya jika mengingat kembali pada masa dulu, Microsoft hanya memiliki karyawan kurang dari seratus orang, dan source code produknya (MS-DOS) hanya berukuran kurang dari 300 KB," ujar Levin seperti dikutip dari PC World, Selasa (25/3/2014).
"Kini Microsoft telah menjual lebih dari 200 juta lisensi Windows 8 dan Microsoft Office, serta dipakai lebih dari 1 miliar orang," imbuhnya.
Levin juga mengatakan, bisa jadi produk hebat Microsoft berikutnya berupa sesuatu yang kecil dan sepele, seperti MS-DOS dan Word for Windows tadi.
"Kini berkat Computer History Museum, source code yang menjadi bagian penting Microsoft bisa dilestarikan dan tersedia bagi publik, untuk digunakan sebagai bahan pelajaran sejarah dan teknik," ujar Levin.
Kemunculan MS-DOS tak bisa dipisahkan dari IBM PC. Saat itu, tahun 1980-an, Microsoft menggunakan OS yang dibeli dari Seattle Computer Products, sebagai bahan untuk membuat OS-nya sendiri, PC-DOS.
PC-DOS versi 1.0 tersebut menurut Computer History Museum dirilis berbarengan dengan IBM yang meluncurkan PC pertamanya pada Agustus 1981. Sementara itu, versi 2.0-nya dirilis bersamaan dengan IBM PC-XT pada Maret 1983. Setelah itu, Microsoft melisensi OS tersebut bagi para OEM dengan nama MS-DOS.
Adapun Microsoft Word for Windows, yang dirilis pada tahun 1989, sebenarnya adalah pembaruan dari Word for DOS yang mulai dipasarkan pada 1983.
Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2014/03/26/1722423/Microsoft.Lepas.MS-DOS.dan.Word.for.Windows
Sumber 2: PC World
Editor: Reza Wahyudi