Mata uang internet senilai lebih dari 83.000 dollar AS atau sekitar Rp 830 juta dicuri oleh seseorang yang berhasil mengendalikan lalu lintas internet di 19 jasa pemberi layanan internet, ISP.
Para ahli keamanan internet mengatakan pembajakan itu melibatkan beberapa mining pools yang menghasilkan uang internet dan menelusuri jalur tentang orang yang menggunakannnya dan kegunaannya untuk apa?
Pencuri kemudian mengarahkan lalu lintas dari pembuatan dan transaksi uang internet ke server miliknya sehingga bisa mendapatkan uang tersebut.
Namun aksi pencuri bisa dibongkar oleh seorang peneliti keamanan internet, Joe Stewart -yang juga terlibat dalam salah salah satu mining pools yang dijarah.
Mining pools antara lain melibatkan orang-orang yang memproses informasi yang dibuat ketika uang internet digunakan, ditukar, atau diberikan sebagai hadiah.
Sebagai imbalan, mereka biasanya mendapat uang internet yang baru.
"Beberapa orang lebih perduli dengan kegiatan mining mereka dibanding yang lain," tutur Stewart.
Hal itu tambah Stewart memungkinkan pembajak jadi memanfaatkan situasinya.
Pembajakan dalam satu serangan mungkin hanya berlangsung 30 detik namun sudah cukup untuk membuat komputer-komputer memberikan hasilnya kepada peretas.
Di puncak serangan, pencuri bersangkutan bisa mendapat Bitcoin, Dogecons, maupun Worldcoin senilai US$9.000 dalam satu hari.
Pencurian yang diduga berawal Februari itu bisa dihentikan pada Bulan Mei.
Sejumlah negara sudah mengakui penggunaan Bitcoin sebagai alat pembayaran resmi.
Sumber : http://tekno.kompas.com/read/2014/08/10/08110077/Pencurian.Uang.Internet.Sampai.83.000.Dollar.AS
Sumber 1: BBC Indonesia
Editor: Reza Wahyudi