Di abad digital seperti sekarang, internet sudah menjadi kebutuhan hidup primer yang hampir menyamai kebutuhan pangan, sandang, dan papan. Hampir tidak ada aspek kehidupan yang luput dari invasi dunia maya. Orang-orang dari segala usia, kalangan, strata sosial menggunakannya. Dampak dunia maya terhadap kehidupan semakin terasa dengan kemunculan layanan jejaring sosial yang sering dikambinghitamkan karena dianggap menjadikan penggunanya tidak peka lingkungan dan kecanduan.
Dunia entrepreneurship juga tidak terkecuali terkena dampaknya. Pola komunikasi manusia modern yang berubah menjadikan entrepreneur juga harus mengadakan penyesuaian mengenai bagaimana ia harus berkomunikasi dengan klien, mitra bisnis, atau pelanggan agar perusahaannya lebih dikenal dan produk atau jasanya bisa diketahui sebanyak mungkin orang. Dan karena kemunculan jejaring sosial juga telah mengakibatkan perubahan yang cukup signifikan, kebutuhan sebuah bisnis untuk terjun dalam dunia jejaring sosial adalah sesuatu yang mutlak agar tidak tertinggal dari kemajuan jaman.
Arti jejaring sosial bagi usaha kecil dan menengah
Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa sepertiga pengguna internet merasa putus asa saat mereka harus menemukan informasi mengenai usaha kecil dan menengah di mayantara. Hal ini diperparah dengan fakta bahwa sebagian informasi yang beredar di dunia maya sebenarnya tidak mencerminkan kondisi dan situasi bisnis kecil dan menengah yang sebenarnya. Informasi tersebut bisa bersifat menyesatkan atau membingungkan.
Hasil studi lain memberikan sebuah kesimpulan bahwa 7 dari 10 orang konsumen lebih berpeluang untuk memilih menggunakan sebuah usaha kecil dan menengah jika usaha tersebut memiliki informasi yang tersedia di internet (teristimewa dalam situs layanan jejaring sosial) yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja.
Studi tahunan yang disebut “Local Search Usage Study: Bridging the Caps, from Search to Sales” merupakan sebuah usaha gabungan comScore dan TMP Directional Marketing (sebuah perusahaan pemasaran pencarian lokal). Studi ini meliputi sebuah survei online yang melibatkan sekitar 4000 orang konsumen, ditambah data yang diringkas dari pengamatan terhadap satu juta konsumen yang telah setuju untuk diamati kegiatan online-nya secara anonim.
Memiliki sebuah laman Facebook merupakan langkah awal tetapi bukan sebuah usaha yang instan: 81% konsumen yang menggunakan jejaring sosial mengatakan bahwa penting bagi usaha kecil dan menengah untuk merespon pertanyaan dan keluhan. Dan yang patut diperhatikan ialah bahwa pemilik usaha kecil dan menengah harus merasa waspada dengan ulasan dan rating - 78% mengatakan bahwa ulasan dan rating sangat berarti saat harus menentukan hal mana yang harus diprioritaskan untuk dibeli.
Hal lain apakah yang harus dilakukan dengan jejaring sosial? Hampir 4 dari 5 (78 %) pengguna menginginkan tawaran khusus, promosi, dan informasi mengenai produk, dan 72% menghendaki posting mengenai perusahaan itu sendiri (Tidak ada salahnya memublikasikan foto-foto acara perusahaan karena ternyata 2/3 responden menyatakan bahwa mereka ingin melihatnya).
Informasi online itu penting!
Mungkin sebagian orang menyepelekan sumber informasi yang tersedia dan dapat diakses secara gratis di internet. Namun, tidak kalah banyak juga orang yang mengunjungi dunia maya dengan harapan bahwa ia akan menemukan informasi yang faktual dan validitasnya terjamin. Untuk itulah pemilik usaha kecil dan menengah harus mulai sekarang memperhatikan lebih intensif mengenai informasi apa saja tentang perusahaannya yang dapat ditemukan di internet.
Cara yang paling mudah tentu saja dengan menjelajah dunia maya. Gunakan mesin pencari dan jejaring sosial seperti Google, Yelp, Facebook, Twitter dan sebagainya. Di situs-situs tersebut, akan ada begitu banyak pelanggan potensial yang bisa ditemukan. berita yang menggembirakan ialah bahwa para pengguna jejaring sosial ternyata 67% lebih berpeluang untuk menghabiskan uangnya untuk membeli sesuatu barang di internet jika dibandingkan dengan mereka yang bukan pengguna aktif jejaring sosial. Akan tetapi 1/6 dari jumlah pengguna Internet yang mencari informasi merasa kecewa karena ketiadaan atau kurangnya informasi tentang usaha kecil dan menengah yang ia cari. Sementara itu, 1/3 pencari menghentikan pencariannya saat merasa tidak menemukan informasi yang dibutuhkan.
Berdasarkan temuan itu, tentu para pemilik usaha kecil dan menengah di Indonesia tidak bisa tinggal diam dan membiarkan diri dan menjadi tertinggal. Gunakan dunia maya sebagai alat untuk mendukung perkembangan usaha agar jauh lebih maju.
Sumber : http://anwarzblog.blogspot.com/2013/06/mengapa-usaha-kecil-dan-menengah-butuh.html